Beberapa bulan yang lalu, Taman Karema yang berada di tengah Kota Mamuju hanya menjadi tempat bagi para pasangan muda-mudi untuk berduaan di malam hari.
Tak adanya lampu penerangan membuat taman tersebut juga kerap ditempati sekelompok pemuda untuk menenggak minuman keras serta mengisap lem bagi para remaja di malam hari.
Namun, di tangan para pemuda kreatif Mamuju, Taman Karema kini sudah berganti wajah dan menjadi salah satu destinasi favorit bagi warga untuk nongkrong, utamanya di malam hari.
“Jelasnya luar biasa, saya pribadi mengapresiasi dengan adanya tempat destinasi baru ini dalam kota Mamuju untuk berkumpul bersama kerabat dan keluarga,” kata Nirmalasari, yang juga istri Wakil Bupati Mamuju Irwan SP Pababari, Kamis (9/1).
Menurutnya, berbagai menu makan dan minuman yang tersedia, harganya cukup terjangkau. Selain itu, pengelola Taman Karema pun tak luput menyediakan fasilitas bermain bagi anak-anak.
“Harapannya, pengelola meningkatkan fasilitas sehingga nantinya bukan hanya warga yang tinggal di Mamuju, namun juga warga luar dari Mamuju akan datang berkunjung ke sini. Utamanya seperti penerangan, WC, tempat sampah dan berbagai fasilitas lainnya,” ujarnya.
Iccang, Ketua Komunitas Usaha Manakarra UMKM Corner mengatakan, konsep taman ini diadopsi dari taman kota Bandung yang dia coba adopsi di Mamuju dengan konsep ruang terbuka.
Di tempat tersebut, kata Iccang, pengunjung juga dihibur penampilan musisi lokal dan berbagai menu makanan dan minuman yang tersedia. Di antaranya ikan bakar bandeng tanpa tulang, kopi, sokkol bunga, mie baber, palekko, kelapa muda mulai dari harga Rp 13 ribu hingga Rp 23 ribu.
“Kami buka mulai pukul 16.00 WITA hingga pukul 24.00 WITA. Selain menjadi tempat refreshing bagi warga Mamuju, juga meningkatkan perekonomian dan membuka lapangan pekerjaan,” tandasnya.